Risalah Ilahi di Tanah Norsemen


Oleh: Muhammad Akmal Ashari

Suatu ketika, sekelompok arkeolog sedang melakukan ekskavasi (penggalian) barang-barang arkeologis di kawasan Eropa Utara. Ditemukan beberapa artefak bangsa Viking dari Utara yang berupa cincin, dan potongan kain. Tidak ada anehnya memang, bahkan wajar apabila barang-barang tersebut ditemukan dalam keadaan baik, dan dalam keadaan rusak sekalipun. Dari artefak itulah para arkeolog dan sejarawan bisa mendapatkan informasi apa saja yang didapatkan dari artefak yang ditemukan. Ada dua jenis benda yang ditemukan yakni cincin dan potongan kain di kompleks makam bangsa Viking yang berasal dari abad ke 9  and 10. Sekilas tidak biasa ketika yang ditemukan adalah cincin dan potongan kain yang masih utuh, namun yang tidak biasa adalah inskripsi yang terdapat dalam cincin dan potongan kain tersebut. Ada tulisannya? Iya, dan itu cukup mengejutkan para peneliti karena yang inskripsi dan bordiran yang tertulis dalam cincin dan potongan kain tersebut adalah lafal Allah. Hal ini sungguh mengejutkan para peneliti asal Swedia mengingat bangsa Viking abad ke 9 dan 10 merupakan penganut Pagan, bukan penganut Islam.


Cincin dan potongan kain tersebut ditemukan oleh arkeolog Swedia bernama Annika Larsson, di kompleks pemakaman Viking. Dan ia menyadari bahwa cincin dan potongan kain tersebut bukanlah milik orang Viking, tetapi diduga kuat milik orang-orang yang berasal dari Timur Tengah dan Persia yang telah melakukan perjalanan ke belahan bumi utara dalam berbagai misi, utamanya adalah dagang dan dakwah. Menarik ya? Namun itulah fakta sejarah yang ditemukan oleh para arkeolog, tinggal bagaimana kita menyimpulkan temuan dan fakta-fakta sejarah tersebut. Dari temuan tersebut ada beberapa kesimpulan, yang pertama adalah ‘Bangsa Viking sudah memeluk Islam’. Namun kesimpulan pertama telah dibantah oleh sejarawan di dunia karena merupakan sesuatu yang mustahil. Dan kesimpulan kedua adalah ‘bangsa Viking telah berinteraksi dengan dunia Islam’. Kesimpulan kedua lebih diamini para sejarawan karena itulah yang paling mungkin, mengingat abad ke 9 dan 10, umat Islam sedang masuk masa kejayaan melalui dinasti Abbasiyah.


Lalu siapa kira-kira yang menjadi penyambung antara bangsa Viking dengan umat Islam? Senada seperti Ibnu Battutah, orang ini juga merupakan traveller Muslim yang terkenal era dinasti Abbasiyah. Ahmad ibn Fadhlan ibn al Abbas ibn Rasyid ibn Hammad, itulah nama seorang muslim yang berhasil mencapai belahan bumi utara dari Baghdad, hingga menuju jantung peradaban bangsa Viking pada abad ke i0. Ibnu Fadhlan berhasil merekam setiap peristiwa, suku bangsa, adat istiadat, yang dilaluinya dalam sebuah mahakarya yang berjudul Ar-Risalah. Kitab ini menceritakan bagaimana kehidupan masyarakat bangsa Eropa Timur dan Utara. Dari bangsa Saqlabiyyah (Slavs), bangsa Ruus (Rusia), Khazar, hingga bertemu dengan bangsa Volga Vikings atau yang lebih sering disebut sebagai bangsa Varangians yang berlayar dari Eropa Utara hingga masuk ke pelosok negeri Rusia. Ibnu Fadhlan mencatat detil segala bentuk kehidupan bangsa-bangsa tersebut dan tercatat rapi disetiap lembar kitab Ar Risalah, kebiasaan, perilaku, sikap, dan bahasa dari suku bangsa tersebut detil tercantum lantaran Ibnu Fadhlan benar-benar berinteraksi dengan kelompok tersebut.


Bagaimana bisa seorang Arab Muslim bisa bertemu dan berinteraksi dengan kelompok Pagan yang dalam sejarah dikatakan sangat jauh dari kata beradab, kotor, bahkan dalam Ar Risalahnya Ibnu Fadhlan bangsa tersebut mempunyai perilaku yang amat menjijikan? Jawabannya adalah misi dakwah. Ibnu Fadhlan berangkat ke Utara diperintah oleh Khalifah Al-Muqtadir sebagai duta dnasti Abbasiyah untuk bangsa-bangsa di belahan bumi Utara. Misi sebagai duta juga tentu dibarengi dengan misi dakwah yang mulia. Menyampaikan Risalah-Nya untuk seluruh umat manusia tanpa terkecuali, kepada bangsa yang dianggap tidak beradab sekalipun dilakukan oleh Ahmad ibn Fadhlan. Hingga kini, kitab Ar-Risalah karyanya menjadi rujukan utama bagi sejarawan Rusia untuk mengetahui bagaimana perjalanan bangsanya pada abad ke 9 dan 10. Dari tangan seorang muslim, karya bisa bermanfaat untuk seluruh umat manusia.


“Sungguh, tidak ada satu tempat di muka bumi ini yang tidak didakwahi oleh para dai, ulama, petualang, dan para pejuang. Sehingga Risalah ilahi terus menerus menyinari bumi, kini hingga hari akhir nanti."

Keterangan Gambar:
1.       Cincin yang ditemukan di situs Birka, Swedia
2.       Potongan Kain yang ditemukan di situs Birka, Swedia
3.       Desain potongan kain yang telah ditemukan
4.       Kutipan dalam kitab Ar Risalah
5.       Antonio Banderas (kanan) yang memerankan tokoh Ahmad ibn Fadhlan dalam film 13th Warrior 1999

Sumber:
1.       Risalah Ibnu Fadhlan: Narasi Ekspedisi dari Baghdad sampai ke Eropa Utara Abad ke-10
2.       Sejarah dan Kebudayaan Islam Periode Klasik (Abad VII-XIII M)
3.       The Sea Civilization: A Maritime History of The World
4.       https://www.bbc.com/indonesia/amp/majalah-41591694



Komentar

Postingan Populer