Ramadhan, bulan Kemenangan Bangsa Indonesia
Oleh: Muhammad Akmal Ashari
Ramadhan sudah
sejak lama menjadi bulannya perjuangan. Mulai dari jaman Rasul hingga dijaman
modern ini, Ramadhan selalu menjadi bulan perjuangan umat islam baik perjuangan
secara spiritual, sampai perjuangan fisik seperti yang dialami saudarai kita di
Palestina saat ini. Namun, bagi bangsa Indonesia Ramadhan menjadi bulan istimewa
lantaran dibulan inilah bangsa Indonesia memperoleh kemerdekaannya. Lho,
bukannya Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus 1945 ya? Ya memang benar, namun
bertepatan juga dengan bulan suci Ramadhan.
Peristiwa Rengasdengklok, 16 Agustus 1945 / 8 Ramadhan 1364
16 Agustus 1945, atau bertepatan
dengan 8 Ramadhan 1364H, sekelompok pemuda melakukan aksi yang begitu terkenal
sebagai Peristiwa Rengasdengklok, ketika Soekarno dan Hatta dibawa oleh para
pemuda untuk didesak agar segera memproklamasikan kemerdekaan lantaran Jepang
sebagai penguasa di Indonesia saat itu sudah menyerah tanpa syarat kepada
sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945 pasca bom atom yang luar biasa
menghancurkan dua kota penting Jepang. Menyerahnya Jepang tentu jadi momen yang
tepat untuk mendeklarasikan sebagai sebuah bangsa yang merdeka. Dan anak-anak
muda lah penggeraknya, dengan menculik Bung Karno dan Bung Hatta, maka upaya
mendesak golongan tua untuk segera memproklamirkan kemerdekaan akan terwujud.
Malam itu juga, kelompok itu pergi ke rumah Laksamana Tadashi Maeda untuk
merumuskan naskah Proklamasi agar aman dari kejaran Kempeitai dan prajurit
Jepang lainnya. Puncaknya, pukul 10 pagi tanggal 9 Ramadhan 1364H atau 17
Agustus 1945, perjalanan baru bangsa Indonesia dimulai, perjalanan sebaga
bangsa yang telah merdeka
Syekh Faradj bin Martak, saudagar keturunan Arab-Yaman yang mewakafkan rumahnya untuk dijadikan tempat Proklamasi Kemerdekaan
Naskah proklamasi sudah ditandatangani,
namun tempat untuk mendeklarasikan diri sebagai bangsa yang merdeka belum ada.
Muncullah peran dari seorang saudagar keturunan Arab-Yaman bernama Syekh Faradj
bin Martak, yang mewakafkan tempat tinggalnya di Jalan Pegangsaan Timur no 56
sebagai tempat proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia. Lembaran baru dimulai,
sebuah bangsa yang bernama Indonesia lahir dan mulai membangun fondasinya. Dan
bulan Ramadhan menjadi saksi bahwa bangsa ini lahir dibulan yang amat sangat
mulia.
Lalu, ada sebuah pertanyaan yang
muncul. Mengapa angka 9 Ramadhan dan 17 Agustus yang dipilih sebagai tanggal
proklamasi? Jawabannya adalah, Soekarno beralasan angka 9 adalah angka menangan yang dijumlah berapapun hasilnya
akan muncul digit baru, sedangkan angka 17 adalah jumlah rakaat dalam shalat
wajib dalam sehari, dan 17 Ramadhan diyakini sebagai hari Nuzulul Quran, hari
ketika Rasul mendapatkan wahyu untuk pertama kalinya.
Kemudian, apa makna penting
Proklamasi bagi umat islam Indonesia? Tak lain dan tak bukan adalah anugerah
besar dari Allah Yang Maha Kuasa yang dengan Kuasa-Nya, penjajahan dan
pendudukan bangsa Barat dan Timur terhadap bangsa Indonesia berakhir, yang Haq
akan tegak dan yang bathil akan musnah. Lalu, bagaimana sikap kita ketika 9
Ramadhan datang setiap tahunnya? Apakah kita mensyukuri anugerah besar ini,
atau bahkan kita tak tahu sama sekali bahwa bangsa ini merdeka pada tanggal 9
Ramadhan 1364?
“Milad
mubarak ya biladi, semoga engkau senantiasa diberi kekuatan dalam menghadap
i segala bentuk tantangan dan rintangan kedepannya (9 Ramadhan 1364 – 9
Ramadhan 1440)”
Semarang, 9 Ramadhan 1440H
Sumber:
1.
Api Sejarah jilid 2 – Ahmad Mansyur Suryanegara
2.
Riwayat Proklamasi Agustus 1945 – Adam Malik
3.
Sekitar Proklamasi – Moh. Hatta
Komentar
Posting Komentar